Minggu, 23 Agustus 2015

Gantungkan Cita-citamu Setinggi PNS

19 Agustus 2015 14:56:16 Dibaca : 73,979
Gantungkan Cita-citamu Setinggi PNS
-
Saya sangat berhati-hati menulis ini, takut banyak orang yang tersinggung. Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan atau sinis pada pilihan hidup seseorang untuk jadi PNS. Sama sekali bukan itu. Kerja apa pun nggak masalah, asalkan halal, bisa menghidupi anak istri plus ada dana sisa buat keliling dunia...maya.

Tulisan ini sekedar refleksi pada keheranan saya pada orang yang begitu mengagungkan PNS. Dan praktek kecurangan saat penerimaan PNS. Seolah-seolah PNS adalah sebuah kasta tertinggi.  PNS bisa mendongkrak status sosial sampai ke posisi puncak di masyarakat. Serta seakan-akan PNS menjamin hidup pasti bahagia. Dan kerja selain PNS itu pasti sengsara. Seolah-olah quote-nya : "Gantungkan cita-citamu setinggi langit, jadilah PNS". Subhanalloh...

PNS Is Indonesian Dream

Saya selalu takjub melihat euphoria anak muda yang begitu excited bila ada pengumuman penerimaan PNS di Instansi Nganu milik negara. Saya sendiri dari dulu tidak tertarik blass ikutan tes CPNS. Saya nggak ceritakan di sini,  itu cuma soal selera, hati dan pikiran saja.

Ada beberapa alasan kenapa PNS masih jadi idaman : Durasi kerja pendek ( 37, 5 jam seminggu), gaji lumayan, tunjangan okelah, tanpa PHK, tanpa target, Sertifikat laku digadaikan, jaminan pensiun di hari tua dan sebagainya. Apesnya, banyak perusahaan swasta yang tidak mampu memenuhi itu semua. Apalagi sistem Outsourcing yang dicanangkan di era Megawati dulu, semakin membuat buruh atau karyawan swasta mrongos jaya.

Sebegitu terobsesinya rakyat pada PNS (juga adanya persaingan yang sangat ketat), akhirnya banyak yang tergoda lewat jalan belakang : nyogok!. Dan praktek percaloan pun berjaya. "Wani piro....!?"

Cara-cara nggak fair begitu yang perlu diberantas tuntas. Kalau masuk awalnya sudah menyuap (dengan biaya yang nggak sedikit) maka otomatis saat jadi PNS nanti, pasti berpikir untuk mengembalikan modal. Maka korupsi-lah yang jadi solusi.

Bukannya sok alim, tapi kalau awal masuknya sudah haram otomatis (gaji) anak turunnya juga haram. Tapi ironisnya, hal tersebut (yang sebetulnya aib) malah jadi sebuah kebanggaan : "Aku wingi melbu PNS mbayar 150 juta lho mboel.."

Saya sih monggo-monggo saja kalau ada yang lewat jalur cepat. Itu pilihan hidup juga. Mau lewat belakang atau samping..silakan. Yang nanggung juga mereka sendiri. Cuman menyerobot jatah orang yang seharusnya lebih layak, itu termasuk dzolim.

Terimakasihlah Pada Gus Dur

Di tahun 80'an ke bawah, jarang ada yang mau jadi Pegawai Negri. Karena gaji pas-pasan plus beras jatah yang kwalitasnya mblendess (dari pengalaman ibu saya yang berpuluh-puluh tahun jadi guru SMP). Kalau pun ada yang mau jadi PNS, itu karena terpaksa. Satu-satunya pilihan kerjaan yang bisa diambil. Gelem gak gelem, kudu gelem.

PNS baru berjaya di era Gus Dur. Bak anak emas, PNS begitu dimanja, gaji naik fantastik, tunjangan ditambah dan sebagainya. Alhasil, lowongan PNS pun jadi idaman para pencari kerja. Mereka berbondong-bondong mengikuti tes CPNS bak laron yang mendatangi lampu petromak. Pasukan bodrek serbuuuu..!

Tapi sayang kinerja para (oknum) PNS tetap nggak jauh berbeda. Uang rakyat terbuang sia-sia untuk menggaji (buta) para oknum tadi. Nggak sedikit yang terlihat di Mall atau pasar saat jam kerja. Tertangkap razia saat 'oh yess..oh noo' di sebuah Hotel. Atau begitu mudahnya minta ijin nggak masuk (berdasar pengalaman teman  yang suka nonton konser musik di luar kota).

Seperti juga pengalaman saya mengurus sesuatu di kelurahan, saya lihat mereka begitu rileksnya bekerja. Jam kerja pun masih bisa main ping pong. Lurahnya juga nggak tiap hari ngantor. Dan ada semacam kotak sumbangan yang harus diisi. "Ini administrasi seikhlasnya mas...gawe ngopi, tuku rokok, gorengan..5000..10.000..". Pungli semprul..!

'Negeri' Bukan Bahasa Birokrasi

Kata 'Negeri'  pada Pegawai Negri Sipil pun sebenarnya nggak tepat. Harusnya kepanjangan PNS adalah Pegawai Negara Sipil. Karena kata 'Negri' itu adalah bahasa budaya bukan bahasa konstitusi atau birokrasi. Kata 'Negeri' hanya cocok untuk  suatu karya seni maupun budaya.  Misal judul lagu "Padamu Negeri",  "Negeri Di Awan" dan sebagainya.  Coba saja ganti kata "Negeri" dengan "Negara" di lagu tadi. Bakalan jadi naif dan wagu. .."Padamu Negara", "Negara Di Awan".

Kata 'negeri' itu nuansa, sedangkan 'negara' itu benda padat. Maka Pegawai negeri itu tidak pernah 'beres' karena mereka hanya nuansa. Seharusnya memang Pegawai Negara (bukan Pegawai Negeri), sehingga mereka tidak terikat pada pemerintah. Jika ada pegawai negeri ada di kantor kabupaten, seharusnya mereka bukan bawahan Bupati.

**
Tapi sudahlah, semua orang berhak menentukan hidupnya sendiri-sendiri. Mau jadi PNS, berwiraswasta, buruh pabrik, wong gendeng atau apa pun..monggooo. Cuman ingatlah wahai PNS bahwa anda semua dibayar pakai uang negara (uang rakyat). Jadi hargai itu dengan kesungguhan kerja. Kalau anda mengingkarinya, maka itu adalah bentuk pengkhianatan pada rakyat.

Jadi sekarang bagi mereka yang belum jadi PNS atau yang gagal jadi PNS nggak usah memble. Hidup bahagia tidak harus jadi PNS. Jadilah apa pun yang anda mau dan yakinlah itu bisa membuat bahagia. So...Merdekakan dirimu dari ketakutan tidak bahagia bila tidak jadi PNS. Merdeka!!!!


Robbi Gandamana, 20 Agustus 2015

Minggu, 16 Agustus 2015

Makna Kemerdekaan, Sebuah Inspirasi Untuk Kaum Muda

17 Agustus 2015

Setiap tanggal 17 Agustus, kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang kita cintai. Dalam benak kita sebagai generasi penerus bangsa adalah hasil jerih payah, memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia oleh para pahlawan dan proklamator bangsa ini. Apa sebetulnya makna dan tujuan kita mengadakan peringatan hari kemerdekaan itu?
Pertama, untuk mendoakan para pahlawan kita.
Kedua, adalah untuk mengenang pengorbanan mereka.
Ketiga, ini sebetulnya yang paling penting, bagaimana kita dapat menimba teladan hidup dari mereka. Ibarat mercu suar di tepi laut, yang menjadi pedoman bagi semua nelayan, para pahlawan itu adalah penunjuk arah yang jelas bagi kehidupan kita, sekarang dan masa depan yang penuh tantangan dan harapan.
Inspirasi apakah yang diwariskannya?
Inspirasi dan nilai-nilai yang dapat kita ambil dari peristiwa menjelang detik-detik kemerdekaan Republik Indonesia.
Pertama, adalah Cita-cita yang jelas
Cita-cita para pahlawan yaitu kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembebasan ibu pertiwi dari penjajahan bangsa asing. Ini adalah cita-cita besar, cita-cita pribadi atau golongan tertentu. Bung Karno sebagai proklamator mengatakan supaya kita menggantungkan cita-cita kita setinggi langit. Cita-cita membuat kita bangun lebih pagi, membuat kita tahan lebih lama bekerja, di kota-kota besar bahkan terjadi tahan bekerja di bawah terik matahari, berdesak-desakan dalam bus untuk menemui nasabah atau calon pelanggan, bekerja sampai jauh malam, di kantor, jika memang ada pekerjaan yang mendesak.
Kalau anak-anak ditanya,”mau jadi apa kalau sudah besar?” mereka menjawab, “mau jadi dokter, perawat, pilot, atau pramugari.” Tidak ada yang menjawab ingin jadi pahlawan, karena pahlawan bukan pekerjaan, tetapi pahlawan adalah sebuah panggilan. Bila kita mengerjakan tugas-tugas kita bagaikan suatu panggilan, mengerjakannya dengan sepenuh hati, dengan rasa cinta, maka kitapun telah menjadi pahlawan dalam lingkungan kita.
Setiap jaman sebenarnya menyediakan tantangan dan kesempatan bagi setiap orang untuk melakukan tindakan-tindakan besar, tindakan-tindakan bermakna, yaitu bila ia bekerja tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi kebaikan orang lain, dan untuk kepentingan orang banyak.
Kedua, adalah Semangat Pantang Menyerah
Bila kita memiliki cita-cita yang jelas, tantangan atau godaan apapun tidak akan menggoyahkan kita. Kita tidak akan menyerah dengan mudah. Misalkan sebuah ilustrasi Columbus, “setelah sebulan berlayar, anak buah Columbus sudah putus asa. Pulau yang diimpikan belum juga kelihatan. Mereka terus mendesak Columbus untuk kembali ke Spanyol. Tetapi setiap kali didesak, Columbus menjawab, “ayo kita teruskan sedikit lagi.” Dan seterusnya kita tahu. Columbus dianggap menemukan benua Amerika, sekalipun benua ini sebelumnya sudah ditemukan dan dihuni oleh orang-orang Indian. Yang jelas, inilah hasil sebuah cita-cita besar yang diikuti dengan semangat pantang menyerah.
Jadi jangan mudah menyerah. Bila kita terus berjalan menuju ke arah cita-cita, pada suatu saat kita akan sampai di tempat tujuan. Seringkali hal itu terjadi justru pada saat kita sudah ada di ujung putus asa.
Ketiga, adalah Keberanian
Bung Karno dan kawan-kawanya pastilah bukan orang-orang pengecut. Beberapa kali dibuang oleh kolonial Belanda, tetapi beliau dan kawan-kawanya tidak pernah putus asa, dan tidak mau menempuh jalan aman dan penakut. Mereka dengan sadar memilih jalan sulit dan berbahaya. Mereka memilih menempuh jalan yang jarang dilalui. A road less traveled, kata penyair Robert prost. Mereka adalah para pemberani.
Ini perlu kita kita teladani sebagai generasi penerus bangsa dalam menjalani hidup ini. Cita-cita yang cemerlang sering kali gagal karena kita tidak memiliki keberanian untuk mewujudkannya. Kita takut untuk memulai, kita takut untuk mengambil resiko, kita takut gagal. Semua rasa takut itu melumpuhkan kita.
“Jika anda memiliki keinginan, laksanakanlah. Keberanian memiliki kejeniusan sendiri.” Jelasnya kepandaian itu akan timbul bila kita memiliki keberanian. Keberhasilan hanya buat mereka yang berani. Dunia ini adalah untuk orang-orang pemberani.
Keempat, adalah Semangat Berkorban
Tidak ada yang gratis di bawah matahari. Demikian semboyan orang-orang bisnis. Saya kira semboyan itu benar sekali. Apapun yang kita lakukan perlu pengorbanan. Bahkan kalau kita tidak melakukan apa-apa, kita juga telah mengorbankan sesuatu yaitu kesempatan. Hidup ini memang menuntut pengorbanan.
“ pengorbanan adalah sebuah kata yang indah dan dinamis. Karena itu perkembangan pengetahuan dan pengalaman dengan perubahan waktu identik dengan pengorbanan yaitu berubah dan berkembang.Setiap tindakan pengorbanan adalah pelayanan. Prinsip-prinsip pengorbanan adalah satu hal dan praktek-praktek yang didasarkan atas agama atau hal yang lain. Prinsip-prinsip ini adalah mutlak dan tak terpengaruh oleh ruang dan waktu. Seiring dengan perubahan, maka setiap zaman memiliki cara berkorban sendiri dan mempunyai kekhasan sendiri pula.
Bangga Sebagai Bangsa Indonesia
Kalau kita cermati dan hayati ketika kita berziarah ke taman makam pahlawan, di sana kita jumpai nama yang terukir indah, mungkin bisa jadi nama orang itu berasal dari daerah kita. Kita akan bangga membaca nama mereka. Para pahlawan yang gagah perkasa telah mengorbankan jiwa dan raganya demi tanah air, demi kita generasi penerus, dan ini membuat kita bangga.
Karena pengorbanan mereka, kita bukanlah penumpang gelap, bukan penumpang gratis (free riders) di dalam Negara dan bangsa Indonesia ini. Kita sama-sama memiliki andil dalam Negara ini. Karena itu kita sebagai kaum muda penerus bangsa juga ikut memiliki hak untuk menentukan arah ke mana negara ini hendak di bawa.
Dengan bekal cita-cita, keberanian, semangat pantang menyerah, dan kemauan untuk berkorban di abad ke 21. suatu melinium baru yang penuh dengan tantangan. Satu dunia baru yang berani. “A brave new World.” Kaum muda wajib merenungkan untaian kata berikut : “Tiada pengorbanan yang sia-sia, Tiada rintangan yang tak dapat diatasi. Walaupun sedikit dari pelayanan ini, akan membebaskan kita dari cengkraman penderitaan. Wallahu a’lam..

INILAH 9 Ciri Ciri Wanita yang Akan membawa Rezeki Bagi Suaminya!!! Wajib BACA!!!

INILAH 9 Ciri Ciri Wanita yang Akan membawa Rezeki Bagi Suaminya!!! Wajib BACA!!!


9Redaksi - Jika ingin menyempurnakan agama dan memperoleh rezeki yang banyak menikahlah. Selama pernikahan bahagiakan istri karena membahagiakan isteri bisa melancarkan rezeki. Jangan sakiti hatinya karena suami yang menyakiti hati isteri disempitkan rezekinya oleh Sang Pemberi Rezeki. Jika terjadi masalah, selesaikan dengan cara yang ma’ruf. Perceraian adalah alternatif terakhir yang ditempuh, karena perceraian meskipun halal tapi dibenci oleh Allah
Sebelum menikah penting bagi setiap laki-laki untuk mengenali wanita yang akan diperistrinya. Karena wanita inilah yang akan menjadi pendamping hidup dan ibu dari anak-anaknya kelak. Berikut ini ciri ciri wanita yang akan membawa rezeki buat suaminya.
# 1. Wanita yang taat pada Allah dan rasulNya.
Ada empat faktor yang menjadi pertimbangan sebelum menikahi seorang wanita, yaitu karena (1) kecantikannya, (2) keturunannya, (3) hartanya dan (4) agamanya. Kita diperintahkan untuk memilih wanita karena faktor agamanya, beruntung sekali jika bisa mendapatkan keempatnya. Wanita yang taat pada Allah dan Rasulnya akan membawa rumah tangga menuju surga, menuju ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, bahagia adalah rezeki yang sangat berharga. Rumah tangga yang dinahkodai suami yang saleh didampingi istri yang salehah akan menjadikan rumah tangga itu berberkah, menghasilkan anak-anak yang saleh / salehah, mendapatkan ridha dan rahmat Allah.
# 2. Wanita yang taat pada suaminya.
Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan menyuruh seorang isteri untuk sujud kepada suaminya (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Sepanjang perintah suami tidak bertentangan dengan agama, maka isteri wajib mentaatinya. Ketaatan seorang isteri pada suaminya akan membuat hati suami tenang dan damai dan bisa menjalankan kewajibannya mencari rezeki yang halal untuk keluarga. Akan halnya wanita yang berkarier di luar rumah bisa tetap bekerja sepanjang suaminya mengizinkan dan kewajibannya untuk menjaga diri dengan baik di tempat kerja.
“Laki-laki adalah pemimpin atas wanita karena Allah telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka wanita-wanita yang saleh adalah yang taat lagi memelihara diri di belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya”. (Q.S. An Nisa : 34).
# 3. Wanita yang melayani suaminya dengan baik.
Tugas utama isteri adalah menjalankan tugas rumah tangga dengan sebaik-baiknya, melayani suami dengan baik serta mendidik anak-anaknya. Isteri yang baik berusaha melayani suaminya dengan baik seperti menyiapkan makanannya, menyiapkan keperluannya, memenuhi kebutuhan biologisnya, menjaga perasaan suaminya jangan sampai suaminya terluka karena sikapnya. Wanita yang demikian akan menjadi kesayangan suaminya dan bisa menjadi partner yang baik dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan menarik hal-hal postif dalam rumah tangganya, termasuk rezeki bagi suaminya.
# 4. Wanita yang berhias hanya untuk suaminya.
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wnita salehah” (H.R. Muslim). Adalah sifat wanita yang suka bersolek dan berhias, tapi wanita yang saleh hanya berhias dan menampakkan perhiasan untuk suaminya.
Wanita yang jika dipandang suaminya selalu menyenangkan dan tahu bagaimana menyenangkan suaminya. Wanita yang bahkan malaikat pun mendoakannya akan memudahkan rezeki datang padanya.
# 5. Jika ditinggal menjaga kehormatan dan harta suami
Saat suami keluar mencari nafkah, isteri yang ditinggalkan di rumah harus menjaga kehormatannya, menjaga dirinya dari tamu yang tidak pantas, membatasi keluar rumah jika tidak terlalu penting. Harta suami yang dititipkan padanya dipergunakan pada hal-hal yang bermanfaat dengan seizin suaminya. Wanita seperti ini memudahkan rezeki masuk ke dalam rumahnya sebagai upah dari ketaatannya kepada Allah dan kesetiaan pada suaminya.
# 6. Wanita yang senantiasa meminta ridha suami atasnya
Wanita ini tahu bagaimana menyenangkan hati suaminya. Menjaga sikap dan perilaku agar tidak menyinggung dan melukai perasaan suaminya. Dia selalu berusaha agar suaminya tidak marah padanya. Dia tidak akan pergi tidur dalam keadaan marah atau meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sampai memperoleh maafnya. Mengajak suaminya bercanda untuk menceriakan perkawinannya. Berusaha mendidik anak-anaknya dengan baik. Menjaga rahasia perkawinan dari orang lain. ” Maukah kalian kuberitahu isteri-isteri yang menjadi penghuni surga yaitu isteri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya, dimana jika suaminya marah dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata ” Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha” (H.R.An Nasai). Isteri seperti ini adalah isteri yang dimudahkan rezekinya melalui tangan suaminya karena amalan dan kesetiaan pada suaminya,
# 7. Wanita yang menerima pemberian suami dengan ikhlas
Wanita yang tidak pernah mengeluh berapapun rezeki yang dibawa pulang suaminya. Selalu ikhlas menerima dan menghargai apapun yang diberikan suami kepadanya. Banyak disyukuri sedikit pun diterima dengan ikhlas. Wanita seperti ini adalah wanita yang mensyukuri rezekinya. Allah sudah menjanjikan bahwa jika kita bersyukur Dia akan menambah rezeki kita. Wanita yang bersyukur dan ikhlas rezekinya senantiasa bertambah baik kuantitas maupun keberkahannya yang akan diberi Allah langsung padanya ataupun memlalui suaminya.
# 8. Wanita yang bisa menjadi partner meraih ridha Allah.
Wanita yang menjadikan rumah tangganya sebagai ibadah, pengabdiannya kepada Allah. Bisa menjadi teman diskusi yang berimbang bagi suami. Bisa melakukan koreksi dan menyampaikan dengan lembut kepada suaminya. Mendengarkan nasihat dan kata-kata suaminya dengan penuh perhatian. Sebelum melaksanakan ibadah sunat seperti puasa sunat meminta izin kepada suaminya dan tidak melaksanakan jika tidak diizinkan. Bisa menjadi pendorong dan motivator suami untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Itulah mengapa ada kalimat ” dibalik pria yang sukses ada wanita hebat di belakangnya”. Karena wanita seperti ini adalah rezeki utama suaminya.
# 9. Wanita yang tak pernah putus doa untuk suaminya.
Wanita yang bersyukur adalah wanita yang menerima semua kehendak /takdir Allah padanya tapi tetap berusaha melakukan yang terbaik termasuk dengan mendoakan suami dan anak-anaknya agar sukses dunia akhirat. Wanita ini tidak pernah putus doa, tapi menjadikannya sebagai rutinitas harian, penghias bibir setelah shalat. Wanita ini tahu bahwa rezeki suaminya akan ditambah dan diberkahi jika dirinya senantiasa melibatkan Allah pada langkah suaminya melalui doa-doa yang dipanjatkannya setiap hari.

Itulah 9 ciri-ciri wanita atau isteri yang akan membawa rezeki bagi suaminya. Betapa beruntungnya seorang laki-laki jika bisa mendapatkan isteri dengan ciri-ciri seperti di atas. Jika pun isteri belum memiliki ciri-ciri seperti di atas adalah tugas suami untuk mendidik isterinya, karena isteri adalah tanggung jawab suaminya dan dia akan ditanya di akhirat tentang hal itu. Wallahu alam.